Oleh : Sukma Maulana
Perang Dunia II, atau Perang Dunia Kedua (biasa disingkat PDII) adalah konflik
militer global yang terjadi pada 1 September 1939 sampai 2 September 1945 yang melibatkan
sebagian besar negara di dunia, termasuk semua kekuatan-kekuatan besar yang
dibagi menjadi dua aliansi militer yang berlawanan: Sekutu dan Poros. Perang
ini merupakan perang terbesar sepanjang sejarah dengan lebih dari 100 juta
personil. Dalam keadaan "perang total," pihak yang terlibat
mengerahkan seluruh bidang ekonomi, industri, dan kemampuan ilmiah untuk
melayani usaha perang, menghapus perbedaan antara sipil dan sumber-sumber
militer. Lebih dari tujuh puluh juta orang, mayoritas warga sipil, tewas. Hal
ini menjadikan Perang Dunia II sebagai konflik paling mematikan dalam sejarah
manusia.
Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai saat Jerman menginvasi
Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada tanggal 14 Agustus
1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara Amerika Serikat. Secara resmi PD
II berakhir ketika Jepang menandatangani dokumen Japanese Instrument of
Surrender di atas kapal USS Missouri pada tanggal 2 September 1945, 6
tahun setelah perang dimulai. Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua tua;
yaitu Afrika, Asia dan Eropa. Berikut adalah data pertempuran-pertempuran dan
peristiwa penting di setiap benua
Pihak
Yang terlibat:
Blok
Poros (AXIS)
1.
Nazi Jerman : Adolf Hitler
2.
Italia : Benito Mussolini
3.
Jepang : Hideki Toj
Militer
tewas: 8.000.000
Sipil
tewas: 4.000.000
Total
tewas: 12.000.000
Negara-negara Poros (AXIS) adalah negara-negara yang
menentang pihak Sekutu selama Perang Dunia II. Ada 3 negara utama dalam
kekuatan poros yaitu; Nazi Jerman, Italia dan Kekaisaran Jepang. Pada puncak
kejayaan mereka, Kekuatan Poros menguasai dominasi daerah yang sangat luas di
Eropa, Asia, Afrika dan Oseania/Pasifik. Tetapi Perang Dunia II berakhir dengan
kekalahan mereka. Seperti pihak Sekutu, keanggotaan Negara-negara Poros tidak
tetap, dan beberapa negara bergabung dan kemudian meninggalkan Negara-negara
Poros selama perang berlangsung.
Anggota
Negara-negara Poros minoritas:
1. Bulgaria,
Hongaria, Yugoslavia, Finlandia, Thailand, Rumania
2. Negara
Boneka Jepang: Manchukuo, Mengjiang (bagian wilayah di Mongolia], Nanking
(bagian wilayah di Tiongkok), Burma, Filipina, dan India
3. Negara boneka Italia: Albania dan
Ethiopia
4. Negara
boneka Jerman :Serbia
5. Negara
lainnya yang berkoalisi : Spanyol dan Denmark
6. Bekas
anggota Uni Soviet, Berdiri sendiri/memihak Sekutu pada 1941.
Negara
Sekutu:
1. Britania
Raya : Winston Churchill
2. Uni
Soviet : Joseph Stalin
3. Amerika
Serikat : Franklin Roosevelt
4. Republik
China : Chiang Kai-Shek
Militer
tewas: 17.000.000
Sipil
tewas: 33.000.000
Total
tewas: 50.000.000
Blok
Sekutu pada Perang Dunia II adalah negara-negara yang berperang bersama melawan
Blok Poros (Jerman, Italia, dan Jepang) dari 1939 sampai 1945.
Anggota
Sekutu
1. Setelah
penyerangan Jerman ke Polandia (1939)
Polandia,
Britania Raya (termasuk Kerajaan India & Negara Koloni), Perancis,
Australia, Selandia Baru, Nepal, Afrika Selatan, Kanada
2. Setelah
berakhirnya perang Poni (1940)
Norwegia,
Belgia, Luksemburg, Belanda, Yunani, Kerajaan Yugoslavia, Uni Soviet, Tannu
Tuva
3. Setelah
pengeboman Pearl Harbor (1941)
Panama,
Kosta Rika, Republik Dominika, El Salvador, Haiti, Honduras,
Nikaragua,
Amerika Serikat, China, Guatemala, Kuba, Cekoslowakia
4. Setelah
pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (1942)
Meksiko,
Brasil, Ethiopia, Irak, Bolivia, Iran, Italia, Kolombia, Liberia
5. Setelah
D-Day (1944)
Romania,
Bulgaria, San Marino, Albania, Hungaria, Bahawalpur, Ekuador, Paraguay, Peru,
Uruguay, Venezuela, Turki, Arab Saudi, Argentina, Chile
6. Setelah pengeboman Hiroshima (1945)
Mongolia
Perkiraan
jumlah korban tewas Perang Dunia II
*Indonesia
di urutan No. 5 dengan korban 4 Juta tewas
1. Uni
Soviet = 23,200,000
2. Cina
= 10,000,000
3. Jerman
= 7,500,000
4. Polandia
= 5,600,000
5.
Indonesia = 4,000,000
6. Jepang
= 2,600,000
7. India
= 1,587,000
8. Yugoslavia
= 1,027,000
9. Perancis
Indochina = 1,000,000
10. Rumania
= 841,000
11. Hungaria
= 580,000
12. Perancis
= 562,000
13. Italia
= 459,500
14. U.K
= 450,400
15. Amerika
Serikat = 418,500
16. Cekoslowakia
= 365,000
17. Lithuania
= 353,000
18. Yunani
= 300,000
19. Latvia
= 227,000
20. Belanda
= 205,900
21. Ethiopia
= 205,000
22. Dll
A.
LATAR
BELAKANG PERANG DUNIA II
1. Latar
Belakang PD II:
a) Benito
Mussolini di Italia mempelopori gerakan fasvio de combatimento, dengan
cita-cita membentuk Italia Raya
b) Adolf
Hitler, Jerman. Membentuk NAZI
c) Tenno
Meiji, Jepang. Fasis Militer.
2. Jalannya
perang:
a) 1937,
Italia menduduki Abessynia dan Jerman menyerang Polandia, 1 Sept 1939.
b) Desember
1941, Jepang membom Pearl Harbour.
c) UK
& Perancis membantu Polandia menghadapi Jerman.
d) AS
terlibat menghadapi aliansi Jerman, Italia, Jepang, setelah Pearl Harbour di
bom
3. Akhir
Perang:
a) Sekutu
mendaratkan pasukan di PAntai Normandia, 6 Juni 1944
b) April
1945, ibukota Jerman yaitu Berlin sudah dikepung oleh Uni Soviet
c) Jerman
menyerah pada Sekutu, Mei 1955
d) Tanggal
6 dan 9 Agustus 1945 Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh AS.
e) 14
Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekut
f) 17
Juli-2 Agustus 1945 –> Konfrensi Postdam
4. Keputusannya
a) Jerman
dibagi jadi Jerman Barat dan Jerman Timur
b) Jerman
harus membayar pampasan perang
c) Angkatan
perang Jerman dikurangi
d) Partai
NAZI dihapus
e) Penjahat
perang akan dihukum
f) 8
September 1951; Perjanjian San Francisco
Keputusannya:
1) Jepang
diperintah oleh tentara pendudukan AS
2) Jepang
membayar pampasan perang
3) Daerah
yang dikuasai Jepang dikembalikan ke pemiliknya
4) Penjahat
perang akan dihukum
Perang Dunia II telah menyebabkan kerugian besar
baik bagi negara yang teerlibat perang maupun tidak. Kerugian terbesar adalah
membuat jutaan rakyat meninggal karena keganasan perang, ekonomipun menjadi
berantakan dan mengalami banyak kerugian sehingga kelaparan dan kemiskinan
tidak dapat lagi dihindarkan.
B. DAMPAK PERANG
DUNIA II BAGI DUNIA
1.
Bidang Politik
Kemenangan pihak sekutu (Inggris, Perancis, Amerika Serikat, dan Uni Soviet)
dalam mengakhiri Perang Dunia II tidak terlepas dari peran Amerika Serikat
dalam memberikan bantuan (perlengkapan, tentara,dan persenjataan) yang mampu
mempercepat berakhirnya perang dengan kemenangan di tangan Sekutu. Perang Dunia
II telah menghancurkan hegemoni negara-negara besar seperti Inggris, Perancis,
Spanyol, dan Portugis yang sudah berabad-abad memegang kendali kekuasaan di
berbagai belahan dunia.
Muncul masalah baru yaitu adanya pertentangan kepentingan dan persaingan
perebutan hegemoni antara negara anggota sekutu dalam usaha untuk menjadi
negara yang paling berpengaruh dan berkuasa di dunia hingga melahirkan dua
negara adikuasa (kekuatan raksasa) yaitu Amerika Serikat (kuat secara material)
dan Uni Soviet (kuat secara psikologis) yang mengambil alih hegemoni tersebut.
Uni Soviet dan Amerika Serikat saling berlomba menanamkan penagruhnya pada
negra lain dengan berbagai cara sehinga dampaknya negara-negara di dunia
terbagi menjadi 2 dimana negara-negara Eropa Timur, Jerman Timur dan beberapa
negara Asia seperti Cina, Korea Utara, Kamboja, Laos dan Vietnam berada dibawah
pengaruh Uni Soviet yang selanjutnya dikenal dengan Blok Timur. Sementara
negara-negara Eropa Barat dan banyak negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin
berada dibawah kekuasaan Amerika Serikat yang selanjutnya dikenal dengan Blok
Barat.
Kedua negara adikuasa tersebut memiliki ideologi yang berlawanan dimana Amerika
Serikat dengan ideologi Liberalis-Kapitalis(paham yang mengutamakan
kemerdekaan individu sebagai pangkal dari kebaikan hidup) sementara Uni Soviet
dengan ideologi Sosialis-Komunis(paham yang menghendaki suatu masyarakat
disusun secara kolektif agar menjadi masyarakat yang bahagia). Sistem politik
dan ekonomi internasional mengalami polarisasi yaitu liberalisme versus
sosialisme-komunisme .
Munculnya politik memecah belah dimana terjadi perpecahan dari berbagai negara
sebagai dampak dari persaingan pengaruh dua negara adikuasa tersebut, seperti
negara Jerman, Korea, dan Vietnam(Indo Cina) berdasarkan ideologi liberal dan sosialis-komunis.
Dibentuklah pakta pertahanan untuk saling mengimbangi kekuatan lawan dimana
Amerika Serikat membentuk NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau
Organisasi Pertahanan Atlantik Utara sementara Uni Soviet membentuk Pakta Warsawa(1955)
dengan anggota Uni Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur,
Hongaria, Polandia, dan Rumania.
Berdirinya pakta pertahanan memunculkan rasa saling curiga dan perlombaan
persenjatan antara kedua belah pihak sehingga menimbulkan Perang Dingin.
Munculnya negara-negara baru dan merdeka di Asia-Afrika yang merupakan bekas
jajahan bangsa barat seperti Indonesia, India, Pakistan, Srilanka, dan
Filipina. (dampak positif)
2.
Bidang Ekonomi
Perekonomian dunia terbagi atas sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi terpusat
pada negara, dan sistem ekonomi campuran. Dimana sistem ekonomi liberalberlaku
di negara-negara kapitalis. Sistem ekonomi terpusat pada negara
berlaku di negara-negara komunis. Dan sistem ekonomi campuran berlaku di
negara-negara yang baru merdeka. Sistem ekonomi kapitalis diterapkan di
Eropa Barat dan Amerika Serikat mempraktekkan konsep negara sejahtera (welfare
state) sehingga menyediakan dana sosial yang besar untuk mensubsidi kesehatan,
pendidikan, pensiunan, dan dana sosial lainnya bagi masyarakat.
Amerika Serikat memanfaatkan keadaan dimana banyak negara yang membutuhkan
bantuan ekonomi untuk memperbaiki negaranya (dengan menanamkan pengaruhnya)
jika tidak maka negara-negara tersebut akan masuk dalam pengaruh kekuasaan
ideologi komunis Uni Soviet. Maka Amerika tampil sebagai negara kreditor bagi
negara-negara di luar pengaruh Uni Soviet. Dengan bantuan tersebut selanjutnya
mampu membuat kedudukan Amerika menjadi kuat sebab ia berhasil menciptakan
ketergantungan negara peminjam pada Amerika.
Amerika Serikat akhirnya mengeluarkan beberapa program untuk membangun kembali
perekonomian dunia, seperti:
1. Marshall
Plan merupakan program untuk membantu perekonomian negara-negara Eropa
Barat. Program ini disetujui dalam konfrensi Paris 1947 dan
pemberian bantuan ini diakhiri pada tahun 1951. Sebuah negara dapat memperoleh
bantuan ini dengan memenuhi kesepakatan sebagai berikut.
a) Amerika
Serikat akan memberikan pinjaman jangka panjang kepada negara-negara Eropa
Barat untuk membangun kembali perekonomiannya.
b) Sebagai
imbalan negara peminjam diwajibkan : 1) Berusaha menstabilkan keuangan
masing-masing negara dan melaksanakan anggaran pendapatan yang berimbang, 2) Mengurangi
penghalang-penghalang yang menghambat kelancaran perdagangan antara
negara-negara peminjam, 3) Mencegah terjadinya inflasi, 4) Menempatkan
perekonomian negara masing-masing negara atas dasar sendi-sendi perekonomian
yang sehat., 5) Memberikan bahan-bahan yang diperlukan Amerika Serikat untuk
kepentingan pertahanan. 6) Meningkatkan persenjataan masing-masing negara untuk
kepentingan pertahanan.
c) Bantuan
akan dihentikan apabila di negara peminjam terjadi pergantian kekuasaan yang
mengakibatkan negara tersebut melaksanakan paham komunis.
Dengan
Marshall Plan maka tertanamlah dasar-dasar terbentuknya kerjasama yang erat
antara negara-negara Eropa Barat dalam pembangunan perekonomiannya. Sejak tahun
1951 maka Amerika Serikat lebih mengutamakan konsolidasi pertahanan terhadap
kemungkinan meluasnya paham komunis.
a) Doctrine
Truman merupakan kebijakan untuk membantu secara khusus negara Yunani dan
Turki dengan maksud membendung kedua negara tersebut dari pengaruh komunis dan
Uni Soviet serta memerangi pemberontakan yang dilancarkan gerilyawan-gerilyawan
komunis dalam negeri
b) Point
Four Program merupakan program bantuan dalam bentuk perlengkapan ekonomi
kepada negara-negara berkembang. Serta bantuan militer yang diberikan pada
negara-negara berkembang khususnya Asia.
c) Colombo
Plan merupakan program kerjasama bagi pembangunan ekonomi di Asia Selatan
dan Asia Tenggara. Program yang dicetuskan di Colombo 1951 dengan peserta
pertama negara-negara persemakmuran Inggris yang selanjutnya diikuti Amerika
Serikat, Jepang, dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.
Pada tahun 1957 terbentuklah kerjasama dalam bidang perdagangan antara 7 negara
Eropa Barat (Perancis, Italia, Jerman Barat, Belgia, Belanda, Luksemburg, dan
Denmark) dengan nama Pasar Bersama Eropa (PBE). Inggris memprakarsai
berdirinya daerah perdagangan bebas Eropa yang meliputi 5 negara
(Inggris, Norwegia, Swedia, Swiss, dan Austria).
Negara-negara
di Eropa Timur yang tidak mendapatkan bantuan Marshall Plan karena berhaluan
komunis sehingga dampaknya pembangunan ekonomi di Eropa Timur tidak secepat
pembangunan ekonomi di Eropa Barat sebab seluruh aktivitas perekonomian diatur
dan dikuasai oleh negara (berpusat pada pemerintah). Seluruh industri dimiliki
dan dioperasikan oleh pemerintah, pertanian diatur menurut pola pertanian
pemerintah dimana hanya sebagian kecil tanah pertanian yang boleh dimiliki
secara pribadi.
Negara-negara
Eropa Timur membangun perekonomian dengan pola Uni Soviet dan prinsip ekonomi
komunisme, yaitu melaksanakan pembangunan perekonomian jangka pendek yang
dilanjutkan dengan program jangka panjang.
Perkembangan
ekonomi negara yang berada di luar Eropa juga mengalami kemerosotan sebab
sistem perekonomian mereka sebelum Perang Dunia II terjadi lebih banyak
tergantung pada negara-negara Eropa yang memiliki jajahan di Asia, Afrika, dan
Amerika. Setelah Perang Dunia II hubungan antara negara-negara Eropa dengan negara
jajahan menjadi terputus.
Negara-negara
jajahan melepaskan diri dan menjadi negara merdeka serta berusaha membangun
perekonomiannya sendiri atau dengan bantuan negara lain sehingga tidak dapat
membangun perekonomiannya dengan cepat. Negara-negara di luar Eropa terjerat
utang untuk membangun perekonomian sehingga perkembangan perekonomiannya tidak
secepat negara-negara Eropa Barat.
Jerman
dan Jepang tumbuh kembali sebagai negara industri, setelah memperoleh bantuan
modal dari Amerika Serikat.
Di bentuklah 2 badan ekonomi dunia sebagai
perwujudan perkembangan sistem ekonomi kapitalis yaitu IMF (International
Monetary Fund) dan Bank Dunia (World Bank).
Tugas
kedua badan tersebut adalah memberi dan menyalurkan bantuan keuangan kepada
negara agar dapat melakukan rekonstruksi dan pembangunan ekonomi
negaranya.
3.
Bidang Sosial
Semakin kuatnya kedudukan golongan cerdik pandai (para ilmuwan)
Munculnya gerakan sosial untuk membantu memulihkan kesejahteraan rakyat yang
porak-poranda akibat perang dengan mendirikan lembaga internasional untuk
memelihara perdamaian dunia. Hal ini terwujud dengan berdirinya Perserikatan
Bangsa-bangsa (United Nations).
Amerika Serikat membentuk badan guna menghindari jatuhnya korban lebih banyak
dengan nama United Nations Relief Rehabilitation Administration (UNRRA). Tugas
pokok badan ini adalah meringankan penderitaan dan memulihkan daya produksi
rakyat yang tinggal di daerah bekas pendudukan Jerman. Bantuan yang diberikan
berupa makanan, pakaian, bibit tanaman, hewan ternak, alat-alat perindustrian,
dan rumah sakit. UNRRA (satu bagian dari PBB) dibubarkan sebab tugas untuk
memberikan bantuan pembangunan kembali negara Eropa telah dilaksanakan oleh
European Reconstructions Plan atau yang dikenal dengan Marshall Plan.