Oleh : Meita Dwijayanti
Satu setengah abad
setelah kekalahan Persia merupakan abad kemegahan yang sangat besar bagi
peradaban Yunani.
Memang benar bahwa Negeri Yunani pernah terkoyak oleh pertarungan yang sangat sengit untuk mendapatkan pengaruh yang menguasai di anatar Athena, Sparta dan negara-negara lain (Perang Peloponnesia 431 hingga 404 SM). Selama lebih tiga puluh tahun (466 hingga 428 SM) orang Athena didominasi oleh seorang pria yang mempunyai kekuatan mental yang berpikiran luas yaitu, Pericles. Ia bertekad membangun kembali kota Athena tidak hanya secara material tetapi juga secara intelektual. Menghimpun orang-orang disekitarannya bukan hanya arsitek dan pemahat tetapi juga penyair, dramawan, filsuf dan guru.
Pericles
Datanglah Phidos ke Athena untuk ikut membantu dalam
membangun kembali kota tersebut. Ia seorang arsitek yang memahat dan menghias Athena dengan gedung-gedung megah
nan indah yang disertai dengan hiasan patung-patung dea Yunani. Kemudian
Horodotus datang ke kota Athena untuk menceritakan sejarah gubahannya (438 SM).
Lanjut, Anaxagoras dengan permulaan uraian ilmiahnya mengenai matahari dan bin
tang-bintang. Kota Athena juga kedatangan tiga orang dramawan yaitu, Aeschylus, Spocles, dan Euripides yang
datang secara berturut-turut membawa drama Yunani pada tingkat keindahan serta
kebangsawanan tertinggi. Serta terdapat sebuah gedung teater yang memuat
sekitar 30.000 orang , pada gedung itu dipertunjukkan karya-karya sandiwara
dari ketiga dramawan tersebut.
Daya
dorong yang diberikan Pericles kepada kehidupan intelektual Athena hidup terus,
kendati fakta bahwa perdamaian Negeri Yunani kini dirusak oleh Perang
Peloponnesia dan perjuangan panjang yang sia-sia untuk mendapatkan pengaruh
yang menguasai sedang dimulai.
Lama sebelum masa Pericles kebebasan
yang khas lembaga-lembaga Yunani telah member kedudukan penting bagi keahlian
berdiskusi. Keputusan tidaklah lagi terletak di tangan raja ataupun iman tetapi
di tangn rakyat atau orang terkemuka. Oleh karena itu, kepandaian berbicara dan
argument yang kuat merupakan prestasi yang sangat didambakan pada saat itu dan
muncullah suatu kelas guru, kaum Sofis yang berusaha memperkuat orang muda di
dalam seni ini. Ketika Pericles wafat, munculseseorang yang bernama Socrates
sedang menonjol sebagai orang yang piawai dan kritikus yang bersifat
menghancurkan argument yang buruk__dan banyak ajaran kaum Sofis
adalah argument yang buruk. Socrates aadalah seorang filsuf yang berusaha
mendidik rakyat agar dapat berfikir bebas dan mendalam. Akan tetapi nasib buruk menimpa Socrates, ia dihukum mati
dengan cara yang bermatabat bagi orang Athena pada masa itu. Socrates di hukum
mati karena dianggap kaum Sofis
mengganggu pikiran rakyat (399 SM). Meskipun begitu, orang muda didikannya
melanjutkan serta melaksanakan ajaran Socrates.
Diantara orang-orang muda didikan
Socrates adalah Plato (427 hingga 347 SM) yang segera mengajarkan filsafat. Ia
adalah orang pertama yang menulis Utopia, yakni rencana mengenai suatu
komunitas yang sudah ada. Kritik atas metode-metode berpikir dan metode
pemerintahan dilaksanakan selama kematian Plato, oleh muridnya Aristoteles. Dia
adalah bapak sejarah alamiah dan juga pendiri ilmu politik. Karya Aritoteles
mengenai metode berfikir membawa ilmu logika ke suatu tingkat yang tetap
bertahan selama 1.500 tahun. Oleh sebab itu, Aritoteles memulai himpunan
sistematik pengetahuan yang sekarang ini kita sebut ilmu.
"Berpikir adalah jiwa yang berbicara pada dirinya sendiri.-Plato"
Sumber: Buku Sejarah Dunia Singkat-H. G. Wells
"Berpikir adalah jiwa yang berbicara pada dirinya sendiri.-Plato"
Sumber: Buku Sejarah Dunia Singkat-H. G. Wells
ok, perbanyak referensi ya
ReplyDeleteYou can check my good site :
ReplyDeleteagen bola sbobet
agen bola terbaik dan terpercaya
agen bola
thank you