Pengaruh Peradaban Islam di Eropa
Oleh : Nurmalia Kusuma Putri
Oleh : Nurmalia Kusuma Putri
Dalam masa lebih tujuh abad, kekuasaan Islam di
Spanyol , umat Islam telah mencapai kejayaannya di sana. Banyak prestasi yang
mereka peroleh, bahkan pengaruhnya membawa Eropa dan kemudian Dunia kepada
kemajuan yang kompleks. Baik kemajuan intelektual maupun kemegahan pembangunan
fisik.
Perlu diketahui bahwa Spanyol diduduki umat Islam pada zaman khalifah Al-Walid
bin Abdul Malik (705-715 M), salah seorang khalifah dari Umayah yang berpusat
di Damaskus. Sebelum penaklukan Spanyol umat Islam telah menguasai Afrika Utara
dan menjadikannya sebagai salah satu propinsi dari dinasti Bani Umayah.
Dalam proses penaklukan Spanyol terdapat tiga pahlawan Islam yang dapat
dikatakan paling berjasa memimpin pasukan ke sana. Mereka adalah Tharif bin
Malik, Thariq bin Ziyad dan Musa bin Nusair. Penaklukan diawai dengan
pengiriman 500 orang tentara di bawah pimpinan Thariq bin Malik tahun 710 M,
Ekspedisi ini berhasil dan ia kembali ke Afrika Utara dengan membawa banyak
ghanimah. Musa bin Nushair, gubernur Afrika Utara kala itu mengirim 7000 orang
tentara di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad. Pasukan kedua ini mendarat di bukit
Gibraltar (Jabal Thariq) tahun 711 M. karena musuh yang dihadapinya jumlahnya
berlipat ganda, Thariq mendapat tambahan 5000 orang tentara dari Afrika Utara,
sehingga pasukannya menjadi 12.000 orang. Pertempuran berhasil sampai Toledo,
ibukota Gothia Barat dapat direbut.
Bulan Juni 712 M Musa bin Nushair berangkat ke Andalusia dengan 10.000 tentara
dan menaklukan kota-kota yang belum ditaklukan sebelumnya oleh Thariq. Di Kota
Talaveria Thariq menyerahkan kepemimpinan kepada Musa. Pada saat itulah Musa
memaklumkan Andalusia menjadi bagian wilayah kekuasaan bani Umayah yang
berpusat di Andalusia.
Penaklukan demi penaklukan dimenangkan umat Islam sampai menjangkau Prancis
Tengah dan bagian-bagian penting Italia. Kemenangan ini nampak begitu mudah
karena daya dukung dari eksternal maupun internal.
Faktor eksternal adalah suatu kondisi yang terdapat dalam negeri Spanyol
sendiri yaitu kondisi sosial, politik dan ekonomi Spanyol dalam keadaan yang
memperihatinkan. Secara politik, wilayah Spanyol terkoyak-koyak ke beberapa
negeri kecil dan rakyat dibagi-bagi dalam sistem kelas sehingga kehidupan
mereka diliputi kemelaratan dan ketertindasan. Sementara penguasa Gothic
bersikap tidak toleran terhadap aliran agama yang dianut penguasa. Dalam
situasi seperti ini kaum tertindas menanti juru pembebas dan juru pembebas
mereka temukan dalam diri orang Islam.
Adapun faktor internalnya adalah suatu kondisi yang terdapat dalam tubuh
penguasa, tokoh-tokoh pejuang dan para prajuritnya. Para pemimpin ketika itu
adalah tokoh-tokoh yang kuat, tentaranya kompak, bersatu dan penuh percaya
diri. Mereka pun cakap, berani dan tabah dalam menghadapi persoalan. Yang tak
kalah pentingnya adalah ajaran Islam yang ditunjukkan oleh tentara Islam, yaitu
toleransi, persaudaraan dan tolong menolong. Sikap toleransi dan persaudaraan
inilah yang menyebabkan penduduk Spanyol menyambut kehadiran Islam di sana.
Pengaruh Peradaban Islam di Eropa
Penaklukan Islam atas Andalus telah mengubah kondisi Spanyol secara umum
Penaklukan Islam telah berhasil menlenyapkan bangsa Ghatia dan berbagai
pengaruhnya dari negeri tersebut sehingga bangsa Ghatia tidak lagi memiliki
kekuatan, melainkan mereka yang berhasil melarikan diri ke pegunungan Jaliqiah
yang terletak di barat laut Spanyol.
Kerajaan dan harta kekayaan mereka telah berpindah tangan kepada bangsa Arab
sebagai penakluk. Sementara pemerintahan Islam membiarkan sebagian penguasa
lama yang telah membantu tetap memerintah, sehingga Julian dikembalikan pada
posisi semula sebagai penguasa Sabtah dan harta kekayaannya dikembalikan semua.
Sedangkan orang-orang Yahudi yang menderita dan terhina oleh Penguasa Ghatia
diperbolehkan bergerak di sektor perdagangan dan terlindungi di bawah
pemerintah Islam.
Bangsa Arab telah memperlakukan mereka yang selama ini hidup dan tertekan
dengan baik, sehingga pada masa pemerintahan Islam mereka memperoleh dan
menikmati hak-hak sipil secara luas. Di sisi lain bangsa Arab memperkokoh
stabilitas dan perdamaian di antara berbagai etnis yang berlainan. Karenanya
bangsa Spanyol sebagai bangsa yang patuh dengan pemerintah Islam didapatkan
sikap toleran sebagaimana yang diharapkan.
Sejumlah besar dari penduduk lapisan bawah telah beralih menjadi pemeluk Islam
yang taat. Perhatian mereka kini beralih terhadap Islam dari kehidupan masa
lalu di bawah para pemimpin yang tidak pernah memperhatikan dan mengubah nasib bguruk
mereka serta kehidupan yang penuh penindasan dan perampasan terhadap rakyatnya.
Kita mengetahui bahwa peradaban Yunani muncul di Eropa kemudian datang
berikutnya bangsa Romawi, mereka menyebarkan peradaban dan menguasai seluruh
daerah Eropa kecuali kaum bar-bar.
Pada abad empat masehi, bangsa Bar-bar datang ke Eropa dari Asia Tengah dan
Utara Eropa, mayoritas mereka tidak menetap (nomaden). Mereka menekan batasan
Bangsa Romawi sehingga bangsa Bar-bar menguasai mereka. Kemudian peradaban
Yunani berpindah ke Timur demi menyelamatkan kebudayaan Romawi ke
Konstantinopel ibukota Imperium Bizantium.
Bangsa Eropa kala itu pada zaman pertengahan belum memiliki peradaban yang
maju. dikenal zaman itu dengan zaman kegelapan. Belum dijumpai daerah-daerah
yang menjadi pusat pencerahan kecuali daerah-daerah tertentu saja, itu pun yang
ditempati oleh para pendeta yang memahami bahasa Yunani dan bahasa latin.
Dengan masuknya Islam ke Spanyol, merubah tatanan baru dan pencerahan terhadap
bangsa Eropa dengan sebuah peradaban baru yakni peradaban Islam yang dibawa
oleh bangsa Arab dan masuk melalui Spanyol. Karenanya, sulit dipungkiri
kemajuan Eropa tidak bisa dilepaskan dari pemerintah Islam di Spanyol.
Peradaban Islam masuk di Eropa
Peradaban Islam masuk di Eropa dengan empat cara berikut ini:
1. Melalui Andalusia (Spanyol).
Sebagian besar pengaruh kebudayaan Islam atas Eropa terjadi akibat pendudukan
kaum muslimin atas Spanyol dan Sisilia.
Bangsa arab selama 8 abad lamanya menempati daerah ini. Karenanya peradaban Islam menyebar di pusat-pusat tempat yang berbeda. Seperti: di Kordova, Sevilla, Granada, Toledo.
Penduduk Andalusia (Spanyol) mayoritas menganut ajaran masehi, yang kemudian terpecah dengan datangnya peradaban arab. Bahkan mereka ganti bahasa mereka dengan berbicara dengan bahasa arab. Mereka mengenal istilah Mozabarabes, kata ini yang dalam bahasa arab disebut musta’rib. Untuk itu pula para pendeta nasrani melakukan terjemahan injil ke dalam bahasa Arab.
Sebagaimana disebutkan syalabi bahwa orang Spanyol telah meninggalkan bahasa latin dan melupakannya, Seorang pendeta di Cordova mengeluh, hampir di kalangan mereka tidak ada yang mampu membaca kitab suci yang berbahasa latin. Bahkan cendekiawan muda hanya mengetahui dan memahami bahasa Arab.
Sejak pertama kali Islam mengijakkan kaki di Spanyol sebagaimana disebutkan dalam pengantar paper ini hingga kerajaan Islam berakhir di sana. Islam memainkan peranan yang sangat besar selama hampir 8 abad. Dari Spanyolah peradaban Islam pindah ke Eropa.
Bangsa arab selama 8 abad lamanya menempati daerah ini. Karenanya peradaban Islam menyebar di pusat-pusat tempat yang berbeda. Seperti: di Kordova, Sevilla, Granada, Toledo.
Penduduk Andalusia (Spanyol) mayoritas menganut ajaran masehi, yang kemudian terpecah dengan datangnya peradaban arab. Bahkan mereka ganti bahasa mereka dengan berbicara dengan bahasa arab. Mereka mengenal istilah Mozabarabes, kata ini yang dalam bahasa arab disebut musta’rib. Untuk itu pula para pendeta nasrani melakukan terjemahan injil ke dalam bahasa Arab.
Sebagaimana disebutkan syalabi bahwa orang Spanyol telah meninggalkan bahasa latin dan melupakannya, Seorang pendeta di Cordova mengeluh, hampir di kalangan mereka tidak ada yang mampu membaca kitab suci yang berbahasa latin. Bahkan cendekiawan muda hanya mengetahui dan memahami bahasa Arab.
Sejak pertama kali Islam mengijakkan kaki di Spanyol sebagaimana disebutkan dalam pengantar paper ini hingga kerajaan Islam berakhir di sana. Islam memainkan peranan yang sangat besar selama hampir 8 abad. Dari Spanyolah peradaban Islam pindah ke Eropa.
2. Melalui Sisilia
Kita mengetahui bahwa bangsa Arab menaklukan Sisilia di masa akhir dinasti
Aghalibah yang berdiri di Afrika (Sekarang Tunisia dan Al-Jazair) di era
Abbasiah yaitu di pertengahan abad 3 hijriah atau 10 Masehi dan paska Romawi
menyerang daerah-daerah Islam. Ketika datang bangsa Fatimiah dan membangun
kekuasaannya di Barat, mereka juga menguasai Sisilia bagian dari dinasti
Aghalibah serta menguasai Selatan Italia sampai Roma.
Penguasaan bangsa Arab terhadap daerah-daerah Italia menyebabkan peradaban Islam menjadi luas, daerah-daerah sepertiPalermo, Messine, Siracusaa, Bari selanjutnya menjadi pusat peradaban Islam di Italia.
Dunia Kristen latin ini merasakan pengaruh Muslim melalui Sisilia. Serangan pertama ke Sisilia tahun 652, ketika kota Siracusa dimasuki, orang-orang Arab memiliki angkatan perang yang mampu menandingi angkatan perang Bizantium.
Pendudukan Arab atas Sisilia tidak berlangsung lama seperti pendudukan atas Spanyol. Pada pertengahan abad ke-18, ksatria Norman melihat bahwa mereka hidup dengan baik di Italia bagian selatan, sebagai pedagang atau sebagai pengusaha militer independen. Efesiensi kemiliteran mereka sedemikian rupa sehingga beberapa ratus ksatria di bawah pimpinan Robert Guiscard telah berhasil mengalahkan Bizantium dan mendirikan kerajaan Norman.
Pada tahun 1060, saudaranya Roger memimpin invasi ke Sisilia dan berhasil merebut Messina dan berlanjut dengan pendudukan seluruh wilayah tersebut sampai 1091.
Dengan demikian, kehadiran orang-orang Arab di Spanyol dan Sisilia, keunggulan Arab secara perlahan menemukan jalur masuknya ke Eropa Barat. Meskipun Eropa Barat telat menjalin hubungan dengan Imperium Bizantium, ia jauh lebih banyak mengambil alih kebudayaan orang-orang Arab ketimbang orang-orang Bizantium.
Penguasaan bangsa Arab terhadap daerah-daerah Italia menyebabkan peradaban Islam menjadi luas, daerah-daerah sepertiPalermo, Messine, Siracusaa, Bari selanjutnya menjadi pusat peradaban Islam di Italia.
Dunia Kristen latin ini merasakan pengaruh Muslim melalui Sisilia. Serangan pertama ke Sisilia tahun 652, ketika kota Siracusa dimasuki, orang-orang Arab memiliki angkatan perang yang mampu menandingi angkatan perang Bizantium.
Pendudukan Arab atas Sisilia tidak berlangsung lama seperti pendudukan atas Spanyol. Pada pertengahan abad ke-18, ksatria Norman melihat bahwa mereka hidup dengan baik di Italia bagian selatan, sebagai pedagang atau sebagai pengusaha militer independen. Efesiensi kemiliteran mereka sedemikian rupa sehingga beberapa ratus ksatria di bawah pimpinan Robert Guiscard telah berhasil mengalahkan Bizantium dan mendirikan kerajaan Norman.
Pada tahun 1060, saudaranya Roger memimpin invasi ke Sisilia dan berhasil merebut Messina dan berlanjut dengan pendudukan seluruh wilayah tersebut sampai 1091.
Dengan demikian, kehadiran orang-orang Arab di Spanyol dan Sisilia, keunggulan Arab secara perlahan menemukan jalur masuknya ke Eropa Barat. Meskipun Eropa Barat telat menjalin hubungan dengan Imperium Bizantium, ia jauh lebih banyak mengambil alih kebudayaan orang-orang Arab ketimbang orang-orang Bizantium.
3. Melalui datangnya orang-orang salib di Timur Islam.
Invasi atas Spanyol dan Sisilia memberi arti bahwa suatu waktu Islam hadir di
daerah pinggiran Kristen Latin. Namun demikian, kehadiran ini bukanlah
persoalan pentingnya menuntut reaksi besar-besaran kecuali dari wilatah-wilayah
tetangga yang dekat dengan wilayah kaum muslim itu sendiri. Karenanya reaksi
itu menjadikan munculnya gerakan perang salib pada abad ke 11. Hal ini bias
dianggap sebagai reaksi yang besar terhadap kehadiran Islam, tetapi pusatnya
justru di bagian Utara Perancis, yang jauh kontaknya secara langsung di
Negara-negara Islam.
Selama perang salib ini telah mengakibatkan terjadinya tukar menukart pengaruh budaya di antara mereka, atau lebih tepatnya penerimaan orang-orang Eropa atas corak-corak kebudayaan Islam. Penyebaran budaya ini tidak diragukan lagi dengan ditopang oleh keterampilan dan ketangguhan orang-orang Arab dalam bidang perdagangan.
Di seluruh wilayah yang tunduk di bawah pemerintahan Islam, tidak hanya terdapat kebudayaan Islam saja yang relative homogen melainkan juga barang-barang yang dihasilkan kaum muslim tersebar jauh melampaui batas-batas wilayah Islam.
Selanjutnya orang-orang salib menetap di Timur Islam dalam waktu yang cukup lama sejak abad 5 H sampai 7 H (Abad 12 sampai 17 M). karenanya terjadi hubungan yang intensif dengan seluruh peradaban Islam yang mengherankan mereka. Walaupun peperangan terus terjadi antara kaum muslimin tidak menutup para cendekiawan mereka mengambil seluruh peradaban Islam dengan cara menyaksikan sendiri.
Serangkaian perang Salib di wilayah-wilayah Islam tidak diragukan lagi telah memberikan sumbangan penyebaran kebudayaan Arab di Eropa Barat.
Selama perang salib ini telah mengakibatkan terjadinya tukar menukart pengaruh budaya di antara mereka, atau lebih tepatnya penerimaan orang-orang Eropa atas corak-corak kebudayaan Islam. Penyebaran budaya ini tidak diragukan lagi dengan ditopang oleh keterampilan dan ketangguhan orang-orang Arab dalam bidang perdagangan.
Di seluruh wilayah yang tunduk di bawah pemerintahan Islam, tidak hanya terdapat kebudayaan Islam saja yang relative homogen melainkan juga barang-barang yang dihasilkan kaum muslim tersebar jauh melampaui batas-batas wilayah Islam.
Selanjutnya orang-orang salib menetap di Timur Islam dalam waktu yang cukup lama sejak abad 5 H sampai 7 H (Abad 12 sampai 17 M). karenanya terjadi hubungan yang intensif dengan seluruh peradaban Islam yang mengherankan mereka. Walaupun peperangan terus terjadi antara kaum muslimin tidak menutup para cendekiawan mereka mengambil seluruh peradaban Islam dengan cara menyaksikan sendiri.
Serangkaian perang Salib di wilayah-wilayah Islam tidak diragukan lagi telah memberikan sumbangan penyebaran kebudayaan Arab di Eropa Barat.
4. Pertukaran perniagaan antara timur dan barat melalui Mesir.
Peristiwa ini terjadi sejak datangnya bangsa Fatimiah di Mesir dan menjadikan
Mesir sebagai pusat politik, perdagangan dan kebudayaan. Karena itu penyerangan
Mongol di Irak menjadikan Mesir sebagai ka’bah peradaban Islam di era dinasti
Mamalik sebagaimana dikatakan Ibnu Khaldun bahwa munculnya peradaban di Mesir
dengan kembalinya peradaban Islam sejak ribuan tahun yang lalu.
Maka muncullah di Mesir gerakan Ilmu dan seni yang menjadikan para penuntut ilmu datang dari Timur dan Barat. Ibnu Khaldun melanjutkan dengan perkataannya ”Saya tidak melihat Mesir kecuali sebagai induknya Ilmu, wadahnya Islam dan sumber ilmu serta pusat perniagaan.
Mesir telah membantu kemajuan peradaban di Eropa, adapun kota-kota di Eropa seperti: Pisa, Genova, Venezis, Napoli, Firenze memiliki hubungan dagang dengan Mesir. Kota-kota inilah yang kemudian menjadi bangkitnya Eropa atau yang dikenal dengan renaissance serta menjadi cikal bakal peradaban modern di Eropa.
Maka muncullah di Mesir gerakan Ilmu dan seni yang menjadikan para penuntut ilmu datang dari Timur dan Barat. Ibnu Khaldun melanjutkan dengan perkataannya ”Saya tidak melihat Mesir kecuali sebagai induknya Ilmu, wadahnya Islam dan sumber ilmu serta pusat perniagaan.
Mesir telah membantu kemajuan peradaban di Eropa, adapun kota-kota di Eropa seperti: Pisa, Genova, Venezis, Napoli, Firenze memiliki hubungan dagang dengan Mesir. Kota-kota inilah yang kemudian menjadi bangkitnya Eropa atau yang dikenal dengan renaissance serta menjadi cikal bakal peradaban modern di Eropa.
Bukti Peradaban Islam di Eropa
Bukti adanya peradaban Islam di Eropa, pengaruhnya dapat dirasakan dengan
berbagai buku yang diterjemahkan dari bahasa arab ke bahasa latin, bahasa
Thalia dan Ibrani. Buku-buku tersebut memenuhi perpustakaan Eropa di era-era
awal. Dengan kata lain berlangsungnya penerjemahan besar-besaran dari bahasa
Arab ke bahasa latin.
Hal ini menunjukan majunya keilmuan Islam dengan segala cabangnya. Begitu pula di era kebangkitan Eropa ketika bangsa Eropa kembali dengan ilmu-ilmu Yunani klasik, mereka menjumpai buku-buku yang memang telah dimuat dalam khazanah buku muslimin. Karenanya sebuah peradaban berdiri tidak lepas dari peradaban sebelumnya.
Buku-buku lain yang mereka nukilkan adalah ilmu filsafat, ilmu kedokteran, (buku-buku Ibnu sina dan Ar-Razi yang sudah diterjemahkan). Buku-buku kedokteran ini diajarkan di kampus-kampus Eropa sampai abad 18 tak terkecuali Sekolah Salerno yang dianggap sebagai sekolah kedokteran pertama di Eropa.
Ibnu Sina dan Razi menjadi referensi kuliah kedokteran di Paris bahkan lebih dari itu teori-teori Ibnu Khaldun yang menjadi peletak dasar ilmu sosial masih dikenal di kampus-kampus Eropa sampai sekarang.
Selanjutnya dalam review buku ini disebutkan para penterjemah yang berasal dari agama dan suku bangsa yang berbeda; mereka menukil dan pindahkan ilmu bangsa Arab ke bangsa Eropa yang dimulai dari abad 11 Masehi hingga akhir era pertengahan, antara lain: Gerberto, Adelard ofbath, Leonardo Pisano, Petrus alfons, dll.
Ketergantungan Eropa yang terus menerus kepada kedokteran Arab hingga abad ke 15 dan ke 16 ditunjukkan dengan daftar buku yang dicetak. Dari semua daftar itu, buku pertama adalah komentar Ferrari da Grado, seorang guru besar di Pavia, atas bagian dari Continens, ensiklopedi besar karangan al-Razi. Karangan Ibnu Sina, Canon dicetak pada tahun 1473, lalu pada tahun 1475. dan sudah pada cetakannya yang ketiga bahkan sebelum karya Galen dicetak.
Hingga tahun 1500, buku ini sudah dipublikasikan dalam cetakkan yang keenam belas. Karena masih terus digunakan hingga tahun 1650, buku itu dipandang sebagai karya dalam bidang kedokteran yang paling banyak dipelajari sepanjang sejarah. Buku ini diikuti oleh karya-karya terjemahan dari bahasa Arab lainnya, termasuk beberapa karangan al-Razi, Ibnu Rushd, Hunain bin Ishaq dan Haly Abbas.
Dalam karya Ferrari de Gardo, misalnya; Ibnu Sina dikutip lebih dari tiga ribu kali, al-Razi dan Galen masing-masing seribu kali, sedang hippocrates hanya seratus kali. Dengan demikian, kedokteran Eropa abad ke-15 dan ke-16 masih merupakan kedokteran yang sedikit lebih luas dari sekedar kepanjangan kedokteran arab.
Hal lainnya dapat dijumpai dalam karya sastra yang seluruhnya berasal dari bahasa Arab, buku yang paling populer, diantaranya: كليلة و دمنة , ألف ليل وليلة , dll. Pengaruh karya sastra bangsa Eropa banyak diilhami dari dua buku ini. Sebut saja sastrawan modern baratShakespeare yang berasal dari Inggris, banyak tulisannya sangat terpengaruh dari cerita-cerita timur.
Bukti lain dari pengaruh peradaban Islam di Eropa adalah kata yang berasal dari bahasa Arab dan masih digunakan sampai sekarang. Bukti ini bisa dikatakan yang paling besar pengaruhnya di bangsa Eropa, kalimat-kalimat bahasa Arab ini dapat dijumpai dalam bahasa Spanyol, Portugis, Italia dan lainnya. Mencakup pula bahasa tentang kehidupan dan ilmu pengetahuan. Antara lain: Chiffre adalah kata yang berasal dari bahasa Arab yakni صفر (nol), berarti penomoran dari arab. Admiral atauAmiral kata dari أمير البحر (pemimpin laut), Cable yaitu الحبل (kabel), dsb.
Masih banyak lagi bukti pengaruh peradaban Islam di Eropa baik dari musik dan kesenian, arsitek bangunan, pertanian dan perdagangan serta ilmu peta. Untuk pembangunan fisik yang paling menonjol adalah pembangunan kota, istana, masjid dan taman-taman. Di antara bangunan yang megah adalah masjid Cordova, kota al-Zahra, masjid Sevile, istana al-Hamra di Granada, istana al-Makmun, tembok toledo dan istana Ja’fariyah di Saragosa.
Sebagaimana disebutkan bahwa Cristoper Colombus telah menelaah peta Arab saat itu tersebar di Eropa yang telah diungkap sebelumnya oleh ahli geografi orang-orang Arab, mereka dikenal denganالمغرّرين yang berjumlah 8 orang, mereka berjalan dalam lautan yang gelap ke barat selama 11 hari kemudian terus melaut ke selatan 12 hari sampai masuk ke salah satu selatan pulau Amerika.
Disebutkan pula dalam buku Masalikul Abshor karangan ibnu Fadlillah Al-Umari bahwa sekelompok orang dari bani Barzal melaut ke lautan gelap; pastilah nama Brazil diambil dari nama-nama mereka. Begitu juga penemuan Portugis di Afrika, kedatangan bangsa Eropa ke Hindia didasari dengan apa yang pernah dilakukan oleh bangsa Arab.
Hal ini menunjukan majunya keilmuan Islam dengan segala cabangnya. Begitu pula di era kebangkitan Eropa ketika bangsa Eropa kembali dengan ilmu-ilmu Yunani klasik, mereka menjumpai buku-buku yang memang telah dimuat dalam khazanah buku muslimin. Karenanya sebuah peradaban berdiri tidak lepas dari peradaban sebelumnya.
Buku-buku lain yang mereka nukilkan adalah ilmu filsafat, ilmu kedokteran, (buku-buku Ibnu sina dan Ar-Razi yang sudah diterjemahkan). Buku-buku kedokteran ini diajarkan di kampus-kampus Eropa sampai abad 18 tak terkecuali Sekolah Salerno yang dianggap sebagai sekolah kedokteran pertama di Eropa.
Ibnu Sina dan Razi menjadi referensi kuliah kedokteran di Paris bahkan lebih dari itu teori-teori Ibnu Khaldun yang menjadi peletak dasar ilmu sosial masih dikenal di kampus-kampus Eropa sampai sekarang.
Selanjutnya dalam review buku ini disebutkan para penterjemah yang berasal dari agama dan suku bangsa yang berbeda; mereka menukil dan pindahkan ilmu bangsa Arab ke bangsa Eropa yang dimulai dari abad 11 Masehi hingga akhir era pertengahan, antara lain: Gerberto, Adelard ofbath, Leonardo Pisano, Petrus alfons, dll.
Ketergantungan Eropa yang terus menerus kepada kedokteran Arab hingga abad ke 15 dan ke 16 ditunjukkan dengan daftar buku yang dicetak. Dari semua daftar itu, buku pertama adalah komentar Ferrari da Grado, seorang guru besar di Pavia, atas bagian dari Continens, ensiklopedi besar karangan al-Razi. Karangan Ibnu Sina, Canon dicetak pada tahun 1473, lalu pada tahun 1475. dan sudah pada cetakannya yang ketiga bahkan sebelum karya Galen dicetak.
Hingga tahun 1500, buku ini sudah dipublikasikan dalam cetakkan yang keenam belas. Karena masih terus digunakan hingga tahun 1650, buku itu dipandang sebagai karya dalam bidang kedokteran yang paling banyak dipelajari sepanjang sejarah. Buku ini diikuti oleh karya-karya terjemahan dari bahasa Arab lainnya, termasuk beberapa karangan al-Razi, Ibnu Rushd, Hunain bin Ishaq dan Haly Abbas.
Dalam karya Ferrari de Gardo, misalnya; Ibnu Sina dikutip lebih dari tiga ribu kali, al-Razi dan Galen masing-masing seribu kali, sedang hippocrates hanya seratus kali. Dengan demikian, kedokteran Eropa abad ke-15 dan ke-16 masih merupakan kedokteran yang sedikit lebih luas dari sekedar kepanjangan kedokteran arab.
Hal lainnya dapat dijumpai dalam karya sastra yang seluruhnya berasal dari bahasa Arab, buku yang paling populer, diantaranya: كليلة و دمنة , ألف ليل وليلة , dll. Pengaruh karya sastra bangsa Eropa banyak diilhami dari dua buku ini. Sebut saja sastrawan modern baratShakespeare yang berasal dari Inggris, banyak tulisannya sangat terpengaruh dari cerita-cerita timur.
Bukti lain dari pengaruh peradaban Islam di Eropa adalah kata yang berasal dari bahasa Arab dan masih digunakan sampai sekarang. Bukti ini bisa dikatakan yang paling besar pengaruhnya di bangsa Eropa, kalimat-kalimat bahasa Arab ini dapat dijumpai dalam bahasa Spanyol, Portugis, Italia dan lainnya. Mencakup pula bahasa tentang kehidupan dan ilmu pengetahuan. Antara lain: Chiffre adalah kata yang berasal dari bahasa Arab yakni صفر (nol), berarti penomoran dari arab. Admiral atauAmiral kata dari أمير البحر (pemimpin laut), Cable yaitu الحبل (kabel), dsb.
Masih banyak lagi bukti pengaruh peradaban Islam di Eropa baik dari musik dan kesenian, arsitek bangunan, pertanian dan perdagangan serta ilmu peta. Untuk pembangunan fisik yang paling menonjol adalah pembangunan kota, istana, masjid dan taman-taman. Di antara bangunan yang megah adalah masjid Cordova, kota al-Zahra, masjid Sevile, istana al-Hamra di Granada, istana al-Makmun, tembok toledo dan istana Ja’fariyah di Saragosa.
Sebagaimana disebutkan bahwa Cristoper Colombus telah menelaah peta Arab saat itu tersebar di Eropa yang telah diungkap sebelumnya oleh ahli geografi orang-orang Arab, mereka dikenal denganالمغرّرين yang berjumlah 8 orang, mereka berjalan dalam lautan yang gelap ke barat selama 11 hari kemudian terus melaut ke selatan 12 hari sampai masuk ke salah satu selatan pulau Amerika.
Disebutkan pula dalam buku Masalikul Abshor karangan ibnu Fadlillah Al-Umari bahwa sekelompok orang dari bani Barzal melaut ke lautan gelap; pastilah nama Brazil diambil dari nama-nama mereka. Begitu juga penemuan Portugis di Afrika, kedatangan bangsa Eropa ke Hindia didasari dengan apa yang pernah dilakukan oleh bangsa Arab.
[2] Siti Maryam, et.al, Sejarah Peradaban Islam (Yogyakarta: Jur SPI Fak Adab IAIN Sunan Kalijaga, 2003) hal 94.
http://id.wikipedia.org/wiki/Balkan
ok, perbanyak referensi ya
ReplyDeleteYou can check my good site :
ReplyDeleteagen bola sbobet
agen bola terbaik dan terpercaya
agen bola
thank you