Sunday, January 3, 2016

Kota Yang Hilang Dan Menjadi Salah Satu Wisata Sejarah Di Eropa

Oleh : Meldiani 


     
 


 Di benua Eropa terdapat banyak negara maju. Bahkan hampir semuanya. Negara berkembang sebagian terdapat di bagian timur benua Eropa. Kebanyakan negara di Eropa adalah negara maju karena memiliki pendapatan per kapita yang tinggi. Selain itu, tingkat penguasaan teknologinya juga sudah sangat maju. Berikut adalah salah satu negara maju di benua Eropa.Yaitu:



ITALIA
      Italia adalah sebuah negara di sebelah selatan benua Eropa. Bentuk pemerintahannya Republik, Negara dipimpin oleh presiden, sedangkan kepala pemerintahan oleh perdana menteri. Ibu kota negara Italia adalah Roma. Nah, bicara tentang Roma mungkin sebagian besar dari kita sudah mengetahui bahwa Roma memiliki beberapa situs bersejarah lainnya dari peradaban di masa lampau. Salah satu situsnya yaitu Situs Sejarah, Jejak Letusan Gunung Vesuvius di Kota Pompeii.

      Pompei memang sebuah kota tua di selatan Italia yang dulu pernah menjadi kebanggaan orang-orang Romawi karena pemandangan alamnya yang indah serta tanahnya yang subur, apalagi secara geografis ia terletak berdekatan dengan Napoli dan Kepulauan Capri, dua kota di pinggir pantai yang selalu diselimuti sinar matahari dan udara yang hangat sepanjang tahun. Keindahan kota itu didukung pula dengan keberadaan Gunung Vesuvius yang menjulang setinggi 1.281 meter di atas permukaan laut.
 
      Sebelum terkubur selama ribuan tahun akibat ledakan Gunung Vesuvius, Pompei merupakan sebuah kota tempat tujuan wisata yang digemari oleh para bangsawan dan konglomerat Romawi pada setiap musim panas. Konon kota itu didirikan pada abad keenam sebelum Masehi oleh masyarakat Osci yang tinggal di wilayah bagian tengah Italia. Pompei juga pernah menjadi kota pelabuhan yang aman bagi para pelaut Yunani dan Funisia. Peradaban campuran antara kebudayaan bangsa Etruska dan unsur-unsur kebudayaan bangsa Yunani membuat kota itu berkembang pesat, terlebih setelah kota itu menjadi daerah koloni bangsa Romawi pada tahun 80 SM.


      Pompei Mengalami Masa Kejayaan Reruntuhan kota tua Pompei dengan pemandangan gunung Vesuvius Pada masa pemerintahan Kaisar Oktavianus Augustus (27 SM – 14 Masehi), Pompei mengalami pembangunan infrastruktural besar-besaran. Berbagai bangunan megah seperti amfiteater, pallaestra (stadion tempat dilakukannya berbagai jenis aktifitas olahraga) dengan sebuah kolam renang yang luas, sebuah waduk yang mengalirkan air ke lebih dari 25 kolam air mancur, sedikitnya 4 buah tempat pemandian umum, gedung perkantoran dan rumah-rumah pribadi. Di kota ini mereka juga mendirikan vila dan rumah peristirahatan mewah, dan beberapa di antaranya masih tersisa reruntuhannya yang dapat kita saksikan hingga sekarang menurut beberapa sumber yang saya baca. Kolam air mancur yang masih utuh ini berada di dalam kompleks rumah bangsawan kaya di Pompei Namun selain adanya bangunan-bangunan tersebut, di kota ini juga terdapat rumah bordil, kedai minuman atau pub (tempat hiburan khusus untuk mendengarkan musik sambil minum-minum yang dibuka pada waktu malam sampai larut malam dan kelab malam tempat para penduduk melewatkan waktunya untuk bersenang-senang dan melakukan transaksi pelacuran. Bahkan konon tiruan alat kelamin dalam ukuran aslinya digantung di depan rumah-rumah bordil tersebut. Saya tidak tahu apakah itu benar atau tidak. 

      Pompei pada zaman itu memang terkenal dengan kebebasan para penduduknya dalam hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan seksual, oleh karenanya ketika gunung meletus itu terjadi, banyak orang yang sedang melakukan hubungan badan terperangkap di dalam kota dan langsung mati seketika dalam keadaan membatu. Bila ingin melihat sisa-sisa peninggalannya kita bisa langsung mengunjungi museum arkeologi yang terletak di Napoli.
      Meletusnya Gunung Vesuvius Menghancurkan Kejayaan Pompei reruntuhan lainnya di Pompei yang sering dilanda gempa bumi vulkanis Sebenarnya, penduduk Pompei sudah terbiasa dengan musibah gempa bumi yang sering melanda wilayah Campania, wilayah bagian selatan Italia yang mencakup Napoli dan sekitarnya termasuk kota Pompei, walaupun dalam skala yang lebih kecil. Namun pernah juga tercatat gempa bumi yang menimpa kota itu dalam skala 7,5 Richter pada tanggal 5 Februari tahun 62 Masehi dan menyebabkan kerusakan yang cukup parah pada jalan raya, kuil, jembatan dan rumah-rumah penduduk. 


     Setelah Gunung Vesuvius meletus pada tanggal 24 Agustus tahun 79 Masehi, kota Pompei terkubur asap dan debu vulkanis selama 1700 tahun, dan baru ditemukan lagi secara tidak sengaja pada tahun 1748 Masehi. Padahal saat peristiwa gunung meletus itu terjadi, kota Pompei belum sepenuhnya diperbaiki akibat gempa. Dan akibat peristiwa gunung meletus tersebut, dua puluh ribu penduduk yang berada di dalamnya pun tewas seketika. Eksplorasi terhadap kota ini mulai dilakukan atas perintah Raja Napoli Charles III dari Bourbon, dan hingga kini wilayah yang telah berhasil digali adalah seluas 66 hektar. Pompei kini menjadi salah satu situs warisan sejarah dunia yang dirawat oleh UNESCO. mayat yang mengeras menjadi batu akibat lahar vulkanik dari gunung Vesuvius.
      Akan tetapi, yang paling membuat takjub adalah setelah terkubur selama ribuan tahun lamanya, berbagai bangunan dan barang peninggalan yang terpendam di dalamnya masih utuh. Termasuk juga para penduduknya yang tewas dan membatu karena tersiram debu, lahar dan hawa panas. Buktinya, kini kita dapat melihat fakta bahwa di kawasan itu pernah terdapat sebuah kota yang didiami oleh bangsa Romawi dengan istana, rumah-rumah dan kuil-kuil yang masih terpelihara dengan baik.
   
   Katanya hal itu disebabkan debu dan bebatuan yang terlempar dari kawah Gunung Vesuvius dan mengubur rapat-rapat kota Pompei menyebabkan tidak adanya udara yang masuk sehingga tidak ada pula kelembapan yang dapat mengakibatkan pada proses pembusukan. Bagaimana pun juga setelah situs ini ditemukan dan keberadaannya diumumkan ke khalayak umum, telah terjadi peristiwa erosi, penggalian, rekonstruksi, vandalisme. Selain itu, udara yang masuk serta perubahan iklim telah membuat beberapa bagian dari kota tua itu menjadi rusak. Namun menurut beberapa sumber yang saya ketahui hingga saat ini masih dilakukannya penggalian dan penelitian terhadap zat-zat mineral yang tersisa dari bebatuan atau tanah bekas endapan oleh para arkeolog yang dibantu mahasiswa lokal. Alasannya karena belum seluruh bagian kota tua Pompei tersingkap, dan masih banyak pertanyaan sejarah yang belum terjawab lukisan dewa Mars yang tertinggal di reruntuhan Pompei.
      Namun satu hal lain yang menurut saya telah terjawab adalah, kalau memang Allah menghendaki suatu kejadian atau peristiwa, dan meninggalkan sisa-sisa atau kenangan peristiwa tersebut kepada kita sebagai bahan renungan dan peringatan, maka riwayat kota Pompei adalah salah satunya. Sebagaimana kutipan ayat berikut: “Itu adalah sebahagian dan berita-berita negeri (yang telah dibinasakan) yang Kami ceritakan kepadamu (Muhammad); di antara negeri-negeri itu ada yang masih kedapatan bekas-bekasnya dan ada (pula) yang telah musnah.” (QS. Hud, 11:100).


“Mengingat sejarah bukan hanya untuk mengenang tetapi memperbaiki yang salah dan mengambil hikmah dari setiap peristiwa.” (Meldi).

3 comments:

  1. like your quote,,but u have to write your references.

    ReplyDelete
  2. terimakasih infonya sangat bermanfaat, silahkan kunjungi web kami http://bit.ly/2MiUpB1

    ReplyDelete