Oleh : Wahyu Hidayat
Tetapi setahun lebih
sebelum runtuhnya kekuasaan-kekuasaan sentral, monarki Rusia yang separo timur,
yang telah dinyatakan sebagai penerus Imperium Byzantine, telah runtuh.
Tsardom sedang menunjukkan
tanda-tanda pembusukan mendalam selama beberapa tahun sebelum perang; istana
berada di bawah pengaruh penipu agama fantastic, Rasputin, dan administrasi
public, sipil, dan militer, dalam keadaan inefesiensi dan korupsi yang ekstim.
Tak diragukan lagi bahwa penampakan dini tentara Rusia di Prusia Timur pada
September 1914, mengalihkan energi dan
perhatian Jerman dari gerakan pertama mereka yang jaya ke Paris. Lima belas
juta warga Rusia dimobilisasi untuk perang. Kesejahteraan mereka yang harus dijamin penuh oleh negara. Sementara,
banyaknya orang yang dikirim ke medan perang berakibat kurangnya tenaga
industry maupun pertanian. Macetnya industry dan pertanian ini menimbulkan
bahaya kelaparan sebab kurangnya bahan makanan. Perekonomian negara pun menjadi
kacau balau. Penderitaan dan kematian ribuan petani Rusia yang dipimpin dengan
buruk, menyelamatkan Prancis dari penumbangan total pada kampanye pembuka yang
sangat penting dan membuat semua Eropa Barat berhutang atas rakyat hebat dan
tragis itu. Mulai dan penutupan 1915 dan seterusnya Rusia adalah sumber
kecemasan yang semakin dalam bagi para Sekutu Baratnya.
Pada 29 Desember 1916, biarawan
Rasputin dibunuh pada pesta makan malam di Petrograd dan usaha yang terlambat
dilakukan untuk menertibkan kau Tsardom. Pada Maret segalanya bergerak cepat;
hura-hura makanan di Pertograd berkembang menjadi pemberontakan revolusioner;
ada usaha memenjarakan para pemimpin liberal, pembentukan pemerintahan
sementara dibawah Pangeran Lvoff, dan pelengseran (15 Maret) oleh sang Tsar.
Kemudian jelaslah kehancuran keyakinan rakyat pada Rusia telah berjalan terlalu
jauh sehingga tidak memungkinkan penyesuaian-penyesuaian semacam itu. Rakyat
Rusia sangat membenci kepada tatanan lama Eropa, kepada sang tsar,
perang-perang, dan kepada kekuasaan-kekuasaan besar; mereka menginginkan
pembebasan yang cepat dari kesengsaraan-kesengsaraan yang tak tertahankan.
Kedudukan utama dalam pemerintahan
republika Rusia ditempati oleh Kerensky, seorang pemimpin yang fasih dan yang
mendapati diri diserang oleh kekuatan-kekuatan gerakan revolusioner yang sangat
besar, revolusi sosial di dalam negri dan dihina oleh para pemerintah sekutu di
luar negri. Kemudian massa Rusia sudah bertekad mengakhiri perang dengan segala
resiko. Di Petograd sudah muncul suatu badan yang mewakili para pekerja dan
serdadu, Soviet, dan badan ini menuntut dengan ribu suatu konferensi
internasional kaum sosialis di Stockolm. Terjadilah pemberontakan yang pecah di
dalam tentara Rusia dan khususnya di Front Utara. Pada tanggal 7 November 1917
pemerintahan Kerensky ditumbangkan dan kekuasaan direbut oleh kaum Soviet yang
didominasi oleh sosialis Bolshevik di bawah pimpinan Lenin, dan berjanji
membuat perdamaian tanpa menghiraukan para sekutu Barat.
Suatu propaganda dari rekaan-rekaan
yang menjengkelkan dan menjijikkan terus berlangsung tak terkendali dalam pers
dunia; para pemimpin Bolshevik digambarkan sebagai para monster yang tak masuk
akal haus darah dan barang rampasan dan hidup dalam kecabulan. Dihadapkan
dengan gambar ini, kenyataan-kenyataan kehidupan istana Tsar selama rezim
Rasputin malah pucat menjadi kemurnian yang putih. Dilancarkan
ekspedisi-ekspedisi ke negeri yang sudah lelah itu, pemberontak dan perampok
disemangati, dipersenjatai, dan disubsidi serta tidak ada metode penyerangan yang terlalu mengerikan bagi para
musuh rezim Bolshevik yang ketakutan. Pemerintahan Rusia di bawah presidennya, Lenin, bertahan menghadapi semua
serangan yang bermacam-macam ini. Revolusi, para petani adalah pemilik lahan
kecil yang lapar, jauh dari komunisme dalam hal pemikiran dan metodenya sejauh
ikan paus dari kemungkinan untuk terbang. Kemudian, member tanah para pemilik
tanah besar kepada petani namun petani tidak dapat menghasilkan tanah besar
kepada petani namun petani tidak dapat menghasilkan makanan selain untuk
mendapat uang yang dapat dicairkan.
Dan Revolusi Rusia pada kenyataannya
telah menghancurkan nilai uang, produksi pertanian yang sudah sangat kacau oleh
keruntuhan kereta api karena ketegangan perang menjadi penanaman pangan oleh
para petani untuk konsumsi sendiri. Kota-kota kelaparan, usaha-usaha yang
terburu-buru dan direncanakan dengan buruk untuk membuat produksi industry
sesuai dengan ide-ide komunis juga tidak berhasil. Karena berkarat dan
ditinggalkan, kota-kota mengalami keruntuhan, dimana-mana terjadi angka
kematian yang sangat besar.
Sumber: Buku Sejarah Dunia Singkat-H. G. Wells
ok, lain waktu lebih banyak referensinya ya
ReplyDeleteyuk main sabung ayam
ReplyDeleteyuk main bolavita
yuk main livechat bolavita
yuk main bola vita