Tuesday, June 21, 2016

Masyarakat Ekonomi Eropa Menuju Uni Eropa

oleh: Meita Dwijayanti (1401085010)

       Salah satu kejadian sejarah dunia yang penting adalah perang. Perang besar yang terjadi saat kehidupan manusia ditahap kemajuan dan modern telah melibatkan beberapa Negara di benua Eropa. Ada beberapa Negara yang mencoba untuk menguasai regional Eropa dan ada beberapa Negara Eropa yang menjalin koalisi perang dengan Negara-negara dari benua lain untuk kepentingan masing-masig. Kesadaran terhadap dampak negatif dari peperangan-puncaknya pada pasca Perang Dunia II yang menyebabkan Negara-negara Eropa mengalami krisis ekonomi.
         Pada tahun 1950 terbentuklah organisasi perdagangan yaitu Masyarakat Ekonomi Eropa sebagai alat pemersatu di bidang ekonomi. Dua Negara Prancis dan Jerman Barat yang kemudian menjalin kerjasama dalam produksi  baja dan batu bara, ini merupakan wadah kerja sama yang terbuka untuk negara-negara Eropa lainnya sekaligus mengurangi kemungkinan terjadinya perang dikemudian hari. Awalnya organisasi Masyarakat Ekonomi Eropa hanya beraggotakan enam negara, yaitu Belgia, Jerman Barat, Prancis, Italia, Luksemburg, dan Belanda yang kemudian memiliki sebuah tujuan, dimana tujuan tersebut menjalin kerja sama antara Neagara-negara Eropa  untuk memajukan perdagangan serta menstabilkan perekonomiannya. Tujuan lainnya tidak lepas dari keyakinan optimisnya dengan menghapus semua rintangan yang menghambat prosesnya MEE tersebut. Serta membuat perluasan yang tidak hanya untuk ke-enam Negara itu saja tetapi untuk Negara-negara Eropa lainnya.
Perlahan tapi pasti Masyarakat Ekonomi Eropa semakin berkembang maju dan mulai dengan beberapa pergantian nama, dari Masyarakat Eropa hingga ke Uni Eropa yang menandakan bahwa organisasi ini telah berevolusi dari sebuah kesatuan ekonomi perdagangan menjadi sebuah kesatuan ekonomi dan politik. Adanya traktat yang menjadi tonggak bersejarah bagi organisasi itu sekaligus bagian dari optimis mereka meluaskan hubungan dengan Negara-negara selain MEE yang akhirnya pada sekitar tahun 1987 membentuk sebuah Pasar Tunggal Eropa dengan menyeragamkan tarif dagang hingga kebebasan untuk bergerak dalam hal buruh, barang maupun modal. 

Beberapa traktat atau perjanjian yang mencetuskan kesepakatan dalam Masyarakat Ekonnomi Eropa hingga akhirnya terbentuk Uni Eropa. Berikut traktat yang menghasilkan tujuan-tujuan sehingga Negara-negara yang ikut serta bertambah menjadi kurang lebih 28 negara yang masuk kedalamnya.
a.       The Treaty of Paris (ECSC), 1952
Tujuan utama ECSC Treaty adalah penghapusan berbagai hambatan perdagangan dan menciptakan suatu pasar bersama dimana produk, pekerja dan modal dari sektor batu bara dan baja dari negara-negara anggotanya dapat bergerak dengan bebas.
b.      The Treaty of Rome (Euratom and EEC), 1957
Tujuan utama EEC Treaty adalah penciptaan suatu pasar bersama diantara negara-negara anggotanya melalui: Pencapaian suatu Custom Unions yang di satu sisi melibatkan penghapusan customs duties, import quotas dan berbagai hambatan perdagangan lain diantara negara anggota, serta di sisi lain memberlakukan suatu Common Customs Tariff (CCT) vis-á-vis negara ketiga (non anggota).
c.       Shengen Agreement, 1985
Menghapuskan pemeriksaan di perbatasan mereka dan menjamin pergerakan bebas manusia, baik warga mereka maupun warga negara lain.
d.      Single European Act, Brussels, 1987
-          Melembagakan pertemuan regular antara kepala negara atau pemerintahan Negara Masyarakat Eropa.
-          EPC, diterima sebagai forum kordinasi dan konsultasi antar pemerintah.
e.       The Treaty of Maacstricht (Treaty of European Union), 1992
-          European Communities
-          Common Foreign and Security Policy – CFSP
-          Justice and Home Affairs – JHA
f.       The Treaty of Amsterdam, 1997
Tujuan utama dari Treaty of Amsterdam salah satunya antara lain  memprioritaskan hak-hak warga negara dan penyediaan lapangan kerja, meskipun penyediaan lapangan kerja tetap merupakan kewajiban utama pemerintah  nasional.
g.       The Treaty of Nice, 2000
-          Memperhatikan perluasan anggota Uni Eropa dan membatasi jumlah anggota parlemen.
-  Mengganti mekanisme pengambilan keputusan, yang sebelumnya menggunakan mekanisme unanimity beralih menjadi qualified majority voting.

Kemudian terbentuknya UE memiliki sebuah tujuan yang sebelumnya hanya untuk meningkatkan integritas ekonomi kemudian berkembang ke bidang-bidang lain seperti kebijakan luar negeri, isu sosial, pertahanan dan keamanan dan persoalan hukum. Tujuan lain dari UE adalah untuk mengimplementasikan Economic and Monetary Union (EMU) dengan memperkenalkan satu mata uang Eropa yaitu Euro untuk semua negara anggota UE. Pada tahun 2002, mata uang ini telah menggantikan 12 mata uang negara anggota UE. Akan tetapi, masih ada beberapa Negara anggota UE yang belum menggunakan Euro sebagai mata uangnya yaitu, Inggris Raya, Denmark, dsb. Ada beberapa alas an serta factor yang menyebabkan sebagian Negara anggota UE tidak menggunakan mata uang Euro dinegaranya.
 Contohnya Inggris, ia masih menggunakan mata uangnya sendiri yaitu poundsterling dikarenakan, Inggris tidak mau kehilangan dan melepaskan otoritas  mengatur suku bunga, dimana kemungkinan tersebut akan terjadi jika Inggris berada dibawah sistem Euro. Dengan bergabung sistem Euro, Inggris juga bias kehilangan level nilai tukar Poundsterling yang sudah dianggap cukup nyaman dan strategis tanpa melebur dengan Euro. Serta mengalami kerugian seperti, segala keputusan dalam menentukan kebijakan moneter akan diambil oleh para anggota Euro, yang artinya otoritas inggris tidak akan mampu memberikan pengaruh apa-apa pada kebijakan dan peran politik Inggris di Eropa akan makin termajinalisasi.
Negara yang masuk kedalam anggota UE tidak hanya Negara-negara yang sudah maju saja akan tetapi, masih ada beberapa Negara anggota UE yang berkembang. Bahkan, ada pula Negara anggota UE yang negaranya sudah maju tetapi, kini mengalami kebangkrutan dan kemerosotan terhadap perekonomiannya yaitu, Yunani. Ketika itu, pada tahun 2010 Yunani mendapat bantuan dari Negara anggota UE berupa suntikan dana sekitar 110 miliar Euro untuk menyelamatkan Yunani dari keterpurukan. Namun, dana tersebut tidak mampu mengembalikan kondisi ekonominya seperti semula. Sudah beberapa kali Yunani diberikan bantuan pinjaman dana tetap saja tidak membuat Negara tersebut stabil kembali. Hingga kini, Yunani sulit mengembalikan dana talangan. Pemerintah Yunani me minta dana talangan tambahan. Per dana Menteri Tsipras pun sempat me ngeluarkan ancaman tak akan mengembalikan seluruh pinjamannya bila tak mendapatkan dana tambahan lagi.


Daftar Pustaka :


-           Sobirin, Ahmad (2014). Intisari Sejarah Dunia, dari Zaman Prasejarah Sampai Dunia Kontemporer.  Yogyakarta: Penerbit Imperium.
-            
-           Djaja, Wahjudi (2015). Sejarah Eropa dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

https://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat_Ekonomi_Eropa

No comments:

Post a Comment